Bitcoin

Sunday, September 30, 2018

Register Pivot to get BTC Bonus

Share

Saturday, October 11, 2014

The Moon That Embraces The Sun

Ini latepost, sebelumnya dah saya post di goodreads Januari 2013 ... lama ya ....
Buat ngeramein blog ini makanya review - review yang pernah dipost di goodreads mau ditarok disini juga ....



Judulnya The Moon That Embraces The Sun ... klo ditranslate kira - kira artinya "Bulan yang memeluk/merangkul Matahari" ... klo aslinya judulnya 해를 품은 달
Awalnya karena nonton dramanya ....  biasa kan sekarang dimana - mana lagi demam K-drama, kalo saya lebih milih K-drama dibanding sinetron Indonesia yang Luebayyyyy buanget .... hehehe ...


 

Trus kemudian karena penasaran searching bukunya di internet ternyata masih dalam bahasa aslinya berbekal google translate tapi masih juga gak ngerti :D saking penasarannya sama neeh drama (bukan sinetron y, sinetron cm utk Indonesa saja ) sampe ikut fanpage nya

Buku ini ditulis oleh
Jung Eun-gwol, doi juga penulis Sung Kyun Kwan Scandal yang juga diadaptasi ke K-drama. The Moon That Embraces The Sun (TMTES) ditulis dalam dua buku (terjemahan Indonesia nya juga 2 buku). Ketemu bukunya gak sengaja waktu lg jalan-jalan ke Gramedia PS Mall, rupanya Penerbit Mizan (Qanita) cepat tanggap dengan demam K-drama y makanya gak berapa lama dah nongol di Indonesia jg ... 2 thumbs up deeh buat Penerbit Mizan ...

 
 
Dramanya sendiri dibintangin yang katanya Aktris papan atas Korea Selatan yaitu Kim Soo Hyun dan Han Ga In (please corrected if there has mistake in writing/spelling). Agak kurang sreg karena menurutku aktingnya Han Ga In kurang smooth ... keliatan masih kurang sedikit (1cc mungkin y klo ukuran obat :p) chemistry nya ... klo Kim Soo Hyun, si doi aktingnya pas mengena banget ... #komentar penonton neeh ...

Setelah membaca bukunya ternyata lumayan banyak perbedaan dengan alur cerita drama serinya.
Dibuku ini diceritakan kalo Heo Yoon wo belum pernah bertemu dengan Putra Mahkota Lee Hwon, mereka secara tidak langsung berkenalan dengan perantara kakaknya Heo Yoon Wo yaitu Heo Yeom, yang juga merupakan gurunya Putra Mahkota Lee Hwon. Putra Mahkota Lee Hwon pertama kali bertemu dengan Heo Yoon Wo setelah Yoon Wo menjadi Cenayang.
Sangat berbeda dengan di drama yang menceritakan bahwa Heo Yoon Wo pertama kali bertemu dengan Putra Mahkota Lee Hwon pada saat kelulusan Heo Yeom di istana.
Perbedaan cerita lumayan mencolok seperti
1. tidak adanya adegan (di drama) dimana Putra Mahkota Lee Hwon mendatangi rumah bangsawan Heo untuk bertemu Heo Yoon Wo yang ada di dalam peti mati
2. Surat terakhir Heo Yoon Wo untuk Putra Mahkota disembunyikan di dalam laci sedangkan di drama TMTES suratnya di sembunyikan dibawah papan catur
3. dibuku ini diceritakan bahwa surat terakhir tersebut diberikan oleh Heo Yeom kepada Putra Mahkota Lee Hwon beberapa hari setelah pemakaman Yeon Woo, sedangkan di drama Surat tsb ditemukan oleh Heo Yeom jauh setelah pemakaman Heo Yeon Woo dan Putra Mahkota Lee Hwon telah menjadi Raja
4.dibuku, Kasim Cha, kasim kepercayaan Putra mahkota diberhentikan selama dua tahun dan dihukum karena menemani Putra mahkota ke rumah bangsawan Heo. Hukuman tersebut menyebabkan kaki Kasim Cha pincang.

Daaaan banyak lagiiii perbedaanya ....
saya suka dramanya dan lebih suka lagiii dengan bukunya :D

Share

Monday, July 21, 2014

The Gandhi of Java

Nama The Gandhi of Java tidak banyak yang mengenalnya atau malah belum pernah mendengarnya sama sekali, salah satunya adalah saya ... Jika saya tidak membaca otobiografi Tokoh sejarah favorit saya manalah mungkin saya tau The Gandhi of Java itu siapa.
The Gandhi of Java adalah sebutan kepada Mohammad Hatta dari para cendekia luar negeri pada masa itu. Disebut Gandhi karena perjuangan Beliau untuk kemerdekaan Indonesia mirip dengan perjuangan Mahatma Gandhi dari India.
Mohammad Hatta the founding father of Republic of Indonesia, sang Proklamator, Bapak Koperasi Indonesia, Wakil Presiden pertama Republik Indonesia.




Saya baru saja menyelesaikan bacaan otobiografi Mohammad Hatta : Untuk Negeriku, buku yang membahas tentang tokoh sejarah Indonesia yang satu ini sudah lama saya cari ... ini pun tak sengaja ketemu di salah satu sudut rak buku di gramedia, tinggal satu - satunya. Alhamdulillah akhirnya ketemu juga.
Beliau adalah tokoh sejarah Indonesia favorit saya, walaupun kebanyakan orang mengidolakan tokoh Proklamator yang satu nya (Bng Karno), tidak begitu dengan saya ... walaupun saya tidak menampikkan jasa Bung Karno sebagai salah satu Proklamator Indonesia.
Kenapa saya mengidolakan Bung Hatta:
1. berhati lurus
2. teguh pendirian
3. jujur
4. kepentingan bangsa diatas kepentingan pribadinya
5. meletakkan masa depan bangsa sebagai tujuan hidupnya
6. menyelaraskan ucapan dan tindakan

Pertama kali jatuh hati dengan sosok Bung Hatta ketika membaca disebuah buku (lupa bukunya, tapi kalimat ini yg terngiang - ngiang di ingatan saya) bahwa beliau tidaka akan emikirkan kesenangan pribadinya (menikah) sebelum Bangsa Indonesia Merdeka.

Buku yang selesai saya baca ini merupakan cetakan ke 3, yang terbagi kedalam tiga buku yaitu
Buku 1 : Bukit Tinggi - Rotterdam lewat Betawi
Buku 2 : Berjuang dan Dibuang
Buku 3 : Menuju Gerbang Kemerdekaan

Otobiografi ini aslinya diselesaikan sebelum beliau meniggal dunia pada tahun 1980, hmmm ... saya aja belum lahir ketika Beliau meninggal :(
Pada waktu membeli buku ini saya mencari - cari di daftar isi tentang keseharian beliau dengan keluarga Beliau setelah Indonesia Merdeka tetapi tidak satupun yang saya temukan. Sehingga isinya benar - benar tentang perjuangan Beliau sampai Indonesia Merdeka.
Tentang kelahiran beliau pun cuma ditemukan disalah satu sudut foto Beliau dengan kakak perempuannya yang bernama Rafiah bahwa Beliau dilahirkan dengan nama Muhammad Athar dan dipanggil dengan nama Atta. Kronologis perubahan nama dari Muhammad Athar menjadi Mohammad Hatta pun tidak ditemukan.
Tentang pernikahan beliau pun hanya ditemukan disebuah foto pada halaman terakhir Buku ke3, Foto Bung Hatta dan Bu Rachmi yang sepertinya baru saja melangsungkan pernikahan karena Bu Rachmi memakai untaian melati, dibawah foto itu tertulis "Aku bersama istri pada hari pernikahan tanggal 18 November 1945 di Megamendung Bogor"

Kalau kesimpulan yang saya baca setelah membaca buku ini bahwa ketika keadaan terdesak Bung Karno tidak dapat berfikir (maaf klo kesimpulan saya salah), tetapi Bung Hatta dengan berfikiran jernih mampu mengeluarkan (kalau saya bilang menciptakan) isi teks proklamasi, memang benar teks proklamasi itu adalah tulisan tangan Bung Karno, tetapi itu adalah buah fikiran dari Mohammad Hatta yang didiktekan kepada Bung Karno untuk dituliskan.
Hal paling menggembirakan di hidup beliau adalah du aperistiwa yakni Ketika memproklamasikan Indonesia Merdeka dan menerima penyerahan kedaulatan Kerajaan Belanda kepada Republik Indonesia Serikat. (Meutia Farida Hatta Swasono).
Sebenarnya masih banyak lagi hal - hal yang menggelitik di buku ini, tapi klo penasaran silahkan baca buku otobiografi Mohammad Hatta, tidak ada salahnya mengenal pendiri Republik Indonesia ini.

Share

Monday, March 31, 2014

Design of Kepepet

Alkisah sampe subuh ( 24 /2/2014) blm bisa tidur bikos krn ngedit ripot SRAP REDD, bikos lg krn mau dicetak dlm waktu mepet jd hrs mikirin desain covernya mau diapain plus dah masih gak bisa jg make corel .... emang ye otak manusia itu klo kepepet langsung tokcer .... dapetlah ide inspirasi dari segitiga dan lingkaran ....
‪#‎mohon_maaf_y_klo_ada_yg_ngrasa_mirip_maklum_kita_sm2_ciptaan_Tuhan‬ ...


hasil designnya adlh ....



Note:
update status/blog... krn :
- tdk bisa tidur lg jd sekalian nunggu adzan subuh
- lg membanggakan diri sendiri krn ngrasa baru menciptakan desain kepepet
- harap dimaklumi y
- sekian terima kasih.


Karena kesalahan koneksi dari jaringan Telk****l , akhir baru ke upload 1 bulan setelah ...
#tepok_jidat

Share

Ikuuuut yuuuuks ........