Alhamdulillah beberapa hari yang lalu baru pulang dari Pagar Alam ... menghabiskan waktu sejenak di bumi Besemah melepasan penat sekejap dari rutinitas pekerjaan.
Pagar Alam adalah sebuah kota di kaki Gunung Dempo, 7-8 jam perjalanan darat dari kota Palembang.
Bisa dibilang Pagar Alam merupakan tempat wisata yang paling diminati di Sumatera Selatan, dengan kebun teh dan udara yang sangat sejuk di kaki Gunung Dempo ... tempat ini sangat cocok untuk menghabiskan akhir minggu.
Akomodasi penginapan sudah mulai tertata dibandingkan liburan terakhir saya disini tahun 2007, vila - vilanya sudah mulai berbenah.
di Gunung dempo ada Vila Gunung Gare yang terletak di dekat kompleks kantor pemerintahan kota Lahat di kaki gunung Dempo ... jika ingin melihat keindahan kota Pagar Alam dari atas bisa menginap di vila Seganti Setungguan Kab Lahat atau Vila Pagar Alam. Vila - vila di Gunung Dempo manajemennya di kelola oleh Pemerintah Daerah.
Sayangnya di kota Pagar Alam ini sangat sulit mencari tempat makan / restoran, setelah berputar - putar kota Palembang akhirnya kami menemukan sebuah tempat makan "Saung Geulis" di arah kantor pemerintahan.
Sebenarnya liburan ke Pagar Alam kali ini bersamaan dengan kuliah Lapangan mahasiswa Teknik Sipil 2010 untuk mata kuliah Geologi Rekayasa. Jadi pada hari pertama di Gunung Dempo kunjungan di lakukan ke Badan Geologi Pos Pengamatan Gunung Api Gunung Dempo.
Dari Pegawai Badan Geologi Pak Mulyadi dan Pak Slamet diketahui bahwa Gunung Dempo terakhir aktif pada tahun 2009. Gunung Dempo mempunyai dua puncak yaitu Gunung Dempo pada ketinggian 3049 m msl (dpl) dan Gunung Marapi Dempo pada Ketinggian 3171 m dpl. saya baru tau loo kalo Gunung Dempo mempunyai 2 puncak ... menurut Pak Mulyadi yang menerangkan kepada mahasiswa itu wajar saja bagi orang awam atau orang yang baru pertama kali datang ke Gunung Dempo karena dari jauh Gunung Dempo terlihat memiliki satu puncak.
Sejarah letusan Gunung api Dempo tercatat sejak tahun 1818 dan hingga kini telah terjadi 20 kejadian. Letusan terakhir terjadi pada tanggal 25 September 2006. Frekuensi Letusan tidak teratur, periode istirahat dan periode letusan tidak tetap. Jangka waktu terpendek periode istirahat adalah satu tahun sedangkan periode terpanjang adalah 26 tahun. Karakter letusan Gunung Dempo merupakan letusan Freatik. Letusan Freatik umumnya berlangsung secara tiba - tiba dan dalam waktu singkat. Sifat letusan Gunung Dempo yaitu selalu mengeluarkan lumpur belerang, piroklastik halus dan air dari danau kawah yang cukup membahayakan bagi daerah sekitarnya. Dampak bahaya letusan umumnya bersifat lokal dan tersebar disekitar pusat letusan.Peningkatan aktivitas Gunung Dempo kembali terjadi pada tanggal 1 januari 2009 pukul 10:45:51 WIB dengan terekamnya 1 kali gempa letusan. Di sekitar puncak Gunung Dempo tercium bau belerang yang sangat menyengat dan terjadi hujan lumpur mencapai dataran tinggi sawah atau pelana yang ada diantara puncak Gunung Dempo dan Gunung Marapi (kira2 1 km dari pusat letusan). Dari peta zona bencana di kantor Badan Geologi diketahui kalo aliran lahar dinginnya ke arah Muara Gelumpai Pendopo Lintang ... mmm ... kira2 masyarakat sini takut gak y sama gunung api ... tapi sepertinya tidak buktinya mereka masih tinggal di daerah itu ... :)
ternyata ada gunanya juga ikut ke Badan Geologi jadi tau dan lihat perangkat pemantau gempa/aktivitas gunung api di Gunung Dempo. Menurut Badan Geologi disini satu peraltan pemantau (seismograf) terletak di atas Gunung Dempo yang akan memberikan informasi langsung (secara satelit) ke kantor badan Geologi di bawah. Peralatan mereka sekarang sudah menggunakan perangkat modern tidak manual seperti dahulu. Tapi menurut pak Slamet ada kekurangan juga dari alat tersebut karena tidak bisa membedakan antara getaran aktivitas gunung dempo dan noice.
Setelah dari Badan Geologi, perjalanan dilanjutkan ke Cughup Mangkok, salah satu air terjun yang ada di Pagar Alam. Disini saya melihat ada tulisan yang sangat menggelitik bagi saya :) sebelum masuk ke area Cughup Mangkok ini sebelah kanan jalan masuk ada tulisan "Bagi yang ingin awet muda, bagi remaja yang ingin mendapatkan jodoh maka mandi di Cughup Mangkok" ... halaaah ... kok aneh2 aja y ...
Karena hujan terus turun sedangkan di Cughup Mangkok tidak ada tempat berteduh maka perjalanan dilanjutkan ke Cughup Embun ... Cughup artinya Air Terjun ... disini air terjunnya kecil tapi untuk mencapai air terjun ini harus menuruni anak tangga yang bagi saya sangat melelahkan ... (huaaaaaa tinggi sekali booow ...). disini kuliah lapangan dilanjutkan dengan penjelasan tentang batu2an ... bagaimana batuan dari hasil gunung letusan yang dari bawah ke atas semakin hitam warnanya yang dapat menjelaskan asal kedalaman dari batuan tersebut, apa itu britel batuan hasil dari hancuran patahan. Hmmmm kalo saya perhatikan seeh cuma sedikit mahasiswa yang memperhatikan penjelasan dari dosen mereka, bisa dihitung dengan jari, selebihnya sibuk dengan ber foto ria ... :) ...
Karena hujan terus turun maka diputuskan kembali ke vila melanjutkan pekerjaanku ... poor me :(
Kalo yang lain bisa tidur nyenyak dengan dara Gunung Dempo yang sangat dingin, saya malah gak bisa tidur sama sekali selain mata gak ngantuk juga sayang melewatkan pemandangan Gunung Dempo yang indah di depan mata :)
Sayangnya perjalanan kali ini lupa bawa kamera pocket yang biasanya menemani hari narsis klo lagi liburan :)
Continue to 2nd Day .... :) ... C u
Wednesday, April 13, 2011
Travelling To Dempo Mountain (1st day)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment