saya mendapatkan info ini dari buklet fikih majalah Noor Edisi bulan Juli, yang saya beli pada tanggal 3 Agustus, klo dilihat waktu berlakunya sudah lewat ... pasti bertanya - tanya ngapain beli majalah yg dah lewat.
Membelinya juga "disengaja" karena untuk mengisi kebosanan karena menunggu datangnya pesawat yang akan membawa saya ke Jakarta. Daripada kebosanan gak ada juntrungannya makanya saya beli majalah yang sudah "expired" ini, walopun sudah expired tetapi saya mendapat ilmu baru yang belum pernah saya ketahui sebelumnya yaitu tentang apa itu pola makan Rasulullah SAW.
Menurut buklet yang saya baca, hal pertama yang menjadi meneu keseharian Rasulullah SAW adlah udara segar di subuh hari. Udara pagi hari kaya dengan oksigen dan belum terkotori oleh zat - zat lain (polusi)yang sangat memengaruhi vitalitas sesorang dalamberaktivitas seharian penuh.
Selanjutnya Rasulullah SAW menggunakan siwak untuk menjaga kesehatan mulut dan giginya. Selepas waktu subuh Rasulullah membuka menu sarapannya dengan segelas air yang dicampur sesendok madu asli. Khasiatnya luar biasa. Dalam Al-Qur'an, kata "syifa"/kesembuhan, yang dihasilkan oleh madu, diungkapkan dengan pola isim nakirah yang berarti "umum; menyeluruh". Ditinjau dari ilmu kesehatan, madu berfungsi membersihkan lambung, mengaktifkan usus - usus, menyembuhkan sembelit, wasir dan peradangan. Dalam istilah orang Arab,madu sikenal dengan "al-hafodz al-amin" (si penjaga atau yang terjaga, yang dapat dipercaya); karena selain sangat bermanfaat untuk pengobatan penyakit dalam, madu juga bisa menyembuhkan penyakit luar seperti luka bakar.
Memasuki waktu dhuha,Rasulullah SAW selalu makan 7 butir kurma ajwa' yang sudah matang. Sabda beliau, "Barang siapa yang makan 7 butir kurma, maka akan terlindung dari racun." Dan khasiat ini benar - benar terbukti ketika seorang perempuan Yahudi menaruh racun dalm makan Rasulullah SAW dalam makanan Rasulullah SAW dalam sebuah percobaan pembunuhan di perang Khaibar. Dalam sebuah penelitian di Mesir, penyakit kanker ternyata tidak bisa menyebar ke daerah - daerah yang penduduknya banyak mengkonsumsi kurma. Belakangan terbukti bahwa kurma memliki zat - zat yang bisa mematikan sel - sel kanker. Maka, tidak perlu heran kalau ALLAH SWT menyuruh Maryam RA, untuk makan kurma disaat kehamilannya, karena hal itu memang bagus bagi kesehatan janin.
Banyak hadist mengisahkan bahwa Rasulullah SAW sering berbuka puasa dengan segelas susu dan kurma, kemudian shalat maghrib. Kedua jenis makanan itu kaya dengan glukosa, sehingga langsung menggantikan gula yang kering setelah seharian berpuasa.
Menjelang sore hari, menu Rasulullah SAW selanjutnya adalah cuka dan minyak zaitun. Tentu saja bukan cuma cuka dan minyak zaitun saja tetapi dikonsumsi dengan makan pokok (roti). Manfaatnya banyak sekali, diantaranya, mencegah lemah tulang dan kepikunan dihari tua,melancarkan sembelit, menghancurkan kolesterol danmelancarkan pencernaan, juga befungsi untuk mencegah kanker dan suhu tubuh di musim dingin.
Di malam hari,menu utama Rasulullah SAW adalah sayur - sayuran. Beberapa hadis menyebutkan, beliau mengkonsumsi sana al-maliki dan sanut. "Keduanya mirip dengan sabbath dan ba'dunis yang dikenal masyarakat Mesir sekarang.
Selain menu "wajib" diatas, ada beberapajenis makanan yang disukai Rasulullah SAW meski beliau tidak rutin mengkonsumsinya. Diantaranya tsarid, yaitu campuranantara roti, daging dengankuah air masak. Beliau juga senang makan buah yaqthiin atau labu manis, yang terbukti bisa mencegah penyakit gula; serta senang makan anggur dan hilbah.
Menurut cerita, Rasulullah tak pernah sakit perut sepanjang hayatnya. Salah satu faktornya adalah karena beliau pandai menjaga makanannya sehari-hari dan tepat memilih panduan menu. Dalam "rekaman" siirah-nya, Rasulullah SAW diketahui tidak memakan dua jenis makanan yang berpotensi meningkatkan panas tubuh atau dua jenis makanan yang bisa menyebabkan dingin tubuh secara bersamaan.
Beliau juga tidak makan ikan dan daging dalam satu waktu. Beliau tidak langsung tidur setelah makan malam, karena hal itu tidak baik bagi kesehatan jantung. Beliau juga meminimalisir dalam mengkonsumsi daging, sebab terlalu banyak makan daging akan berakibat buruk pada persendian dan ginjal.
Pesan Umar RA, "Jangan kau jadikan perutmu sebagai kuburan bagi hewan - hewan ternak!" Maksudnya hindari memakan daging dalam jumlah yang cukup banyak.
Bebrapa hal yang penting juga diperhatikan -seperti diteladankan Rasulullah SAW- ialah :
1. tidak makan "daging" bersama "ikan"
2. tidak makan "ikan" bersama susu
3. tidak makan "ayam" bersama "susu"
4. tidak makan "ikan" bersama "telur"
5. tidak makan "ikan" bersama "daun salad"
6. tidak makan "susu" bersama "cuka"
7. tidak makan "buah" bersama "susu"
8. tidak makan "buah" setelah makan "nasi" ~sebaiknya "buah" dulu baru "nasi"
copas from Buklet Fikih Majalah Noor Edisi Juli 2011
Monday, August 8, 2011
Pola Makan Sehat ala Rasulullah SAW
Label: Pola Makan, Rasulullah SAW
Diposkan oleh Norma Puspita di 5:11 AM
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment