Bitcoin

Saturday, November 22, 2008

Dishub VS PU Dispenda




Hari ini pagi - pagi jam setengah 7 dah mandi siap - siap mau pergi ke Kampus, biasanya jam segini masih melingkar dibawah selimut, Kalo ga ada ancaman dari bu Ika tentang tugas pastinya masih terbang di dunia mimpi .
Jam 8 Teng dah nyampe di Kampus di Ruang Doktor tempat acara akan berlangsung, menuju ke meja panitia untuk mengisi daftar hadir (biar ketahuan kalo datengnya he...he...he...) dan dikasih Notepad, pena dan stiker PPS.
Wah ada coffee break neh nanti (asyikk..), ada makan siangnya juga.. (lumayan buat penghematan bagi anak kost ).
Acaranya mulai jam setengah sembilan setelah Rektor Unsri Prof Dr Badiah Parizade datang, dan dibuka oleh ibu Rektor, meurut beliau ketika Menristek datang ke Palembang, Bapak Menteri menanyakan kapan BKUnya dan program S3 Teknik Sipilnya dibuka dan Menristek menjadi promotor, menyediakan student, dan dananya dari beliau, jadi Unsri hanya mengelolahnya dengan menyiapkan tenaga pengajarnya saja. Kemudian Kata sambutan dari Dekan dan Ketua Program studi.
Kemudian dilanjutkan dengan Penjelasan dari Prof OCP tentang program studi yang ada di UTM sebagai pembanding. dan diteruskan oleh DR Anis Sagaaf tentang BKU baru yang akan dibuka yaitu Struktur, geoteknik, Sumber Daya Air dan Rawa, dan Transportasi.
Acara diistirahatkan untuk coffee break. Setelah coffee break selesai kemudian acara dilanjutkan kembali denan sesi masukan dan saran dari Pemda/Pemkot dan masyarakat umum.
Ada bagian yang seru di sesi ini yaitu antara dinas PU, Dishub dan Dispenda.
Bagi Dinas PU (Ir. Yusuf Usman MEng) untuk mengatasi kemacetan di Palembang, kita harus membangun jalan - jalan alternatif.
Sedangkan curhat dari Dishub (Ir. Edi Nursalam MTTr) bahwa untuk mengurangi kemacetan di kota Palembang ini kita harus mengatur manajemen transportasi mulai dari sarananya (angkot, ojek, bentor, bus), penggunanya (sopir dan penumpang). Makanya dari Dishub menganggarkan untuk Public Transport 30 Milyar tapi oleh DPRD dan Dispenda hanya disetujui 11 Milyar dengan alasan Transportasi di Palembang sudah bagus (ada peserta yang nyeletuk 'bagus dari hongkong, macet dimana - mana.. langsung deh ggeeeerrrr semua ketawa), sedangkan untuk Dinas PU diberi anggaran diatas 100 milyar.
Mendengar curhat dari Pak Edi ini, Pak Yusuf Usman dan Pak Lukman Hakim (Dispenda) geleng - geleng kepala dan senyum yang merasa tersudut.
Ditambah dengan curhat Pak Edi, kalo Departemen Perhubungan Indonesia khususnya Sumsel sangat - sangat kekurangan ahli transport, saking kurangnya beliau mencontohkan seperti di Kota Prabumulih Kepala Dishubnya adalah seseorang yang sebelumnya memegang jabatan di Rumah Sakit Kusta, hanya karena dia adalah tim sukses Kepala Daerah yang terpilih makanya dapat ditempatkan sebagai Kepala Dishub, kemudian di Bukit Tinggi, kepala Dishubnya adalah orang yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Kebun Binatang. Menurut Pak Edi kalo kebanyakan daerah seperti itu, menjadi seperti apa kesemrawutan transport di Indonesia dalam 5 tahun kedepan, jangan 5 tahun dech 2 tahun aja, jadi seperti apa transport kita nanti.
Semua peserta dengan seksama menyimak curhatan dari Pak Edi, termasuk saya. Karena faktanya sehari hari memang seperti itu. Padahal sejak pembukaan sampai sebelum Pak Edi tadi mataku ngantuk berat.
"Yuk... Yuk... keliatan nian Pak Yusuf dak senengnyo dengan Pak Edi, cakmanolah gek diluar, belanjut dak ye kiro - kiro" ujar desta

waduh nich anak mikirnya udah kesana.....
Jam sudah menunjukkan Pukul 12 siang dan adzan zuhur dari luar terdengar sampai ke dalam ruangan tempat acara berlangsung. Karena acara masih belum selesai (35 menit disita sama Pak Edi tadi), dilanjutkan dengan narasumber Ass. Prof Nurly Gofar PhD dan Erika Buchari PhD.
Senangnya akhirnya ketemu lagi dengan bu Nurly dan Yuk Ratna Dewi, beliau berdua adalah pembimbing Skripsiku, tadinya sich pengen foto sama mereka berdua tapi karena beliau sedang ngobrol sama Pak Anis, jadi gak bisa dech..
Tiba - tiba
"oi.. masih lamo dak, lah laper inini, lah tekurus badan aku nich gara - gara laper" ujar kak Aji yang mempunyai badan mirip Giant di kartun Doraemon.

"Nah kak Aji nich dari tadi omongannyo nak makan be, belum cukup apo kue yang nambah empat kali tadi" ujar Desta

"oi Des, Kakak nich lah kurang tidok semalam, belum makan dari pagi, tadi nyampe dirumah cuma sempat mandi samo ganti baju be, trus langsung kesini, laper nian oii" tambah Kak Aji.

Akhirnya acara ditutup oleh Dekan Pak Hasan Basri dan acara penyerahan cindera mata bagi narasumber.
Kemudian acara yang ditunggu Kak Aji dimulai yaitu acara Makan Siang......

Share

0 komentar:

Ikuuuut yuuuuks ........